Desak Nyoman Suarti: Mantan Penari Berbisnis Aksesori Sudarmadi/Silawato (Bali) Lincah dan enegik, begitulah kesan pertqma bila bertemu De...
Desak Nyoman Suarti: Mantan Penari Berbisnis Aksesori
Sudarmadi/Silawato (Bali)
Lincah dan enegik, begitulah kesan pertqma bila bertemu Desak Nyoman Suarti , Pemilik PT.Suarti yqng memproduksi dan mengekspor aksesori Perak yqng kondang di Mancanegara. Tak terlalu sulit memercayai bahwa sebelum sukses mengobarkan bisnisnya ,Suarti Collections,ia adalah penari andal, wanita kelahiran Ubud 25 Mei 1958,yang bukan keluarga pengusaha ini mengawali kariernya sebagai penari
Berkat besarnya sebagai penari telah mengantarkan Suarti menjadi duta kebudayaan, hingga dikirim ke Australia ketika usianya baru 10 tahun, pada tahun-tahun berikutnya perjalanan putri pasangan pelukis Dewa Putu Sugi dan Jero Gambir ini seakan tidak tertahan lagi, Pemerintah Singapura pun kemudian memintanya menjadi pengajar tari. Suarti bahkan sempat diajak bergabung dalam Asia Society New York untuk mengajar tari dan kebudayaan Bali di Negeri Paman Sam. Namun, sesungguhnya ia ingin berbisnis. Maka, sambil terus berkarya di kesenian, Suarti mulai membangun usaha dengan mendirikan Suarti Collection di New York tahun 1986. Ia memang punya latar belakang di area tersebut karena pernah empat tahun belajar fashion. Dari berbagai pelajaran fashion, ia paling tertarik pada pembuatan Aksesori
Sehingga, bisnis aksesori pula yang ia cobakembangkan. Sebagai penjajakan, iamenjual hasil karyanya di kampus, yang
ternyata sangat laris.Gayung pun kemudian bersambut. Karya Suarti mendapat perhatian dari pengusaha terkenal yang memiliki gerai perhiasan di Fifth Avenue, New York. Lelaki bernama Henry Bundle itu kemudian menawari Suarti menjadi model di toko top yang menjual perhiasan karya desainer terkenal dari seluruh dunia itu. Tak cukup itu, Suarti kemudian diberi etalase untuk memajang karya-karyanya. Inilah yang menjadi Tongggak awal kemasyhurannya sebagai desainer perhiasan perak yang mendunia. "Karya saya dianggap memiliki jiwa. Tidak kosong sebagaimana karya desainer DESAK NYOMAN SURTI, karyanya dianggap memiliki jiwa
COMMENTS